Shampo dewasa yang tidak perih waktu kena mata.

Table of Contents

Designed by freepik

Setelah kemarin membahas alasan shampo orang dewasa yang hampir selalu perih waktu kena mata. Sekarang sesuai janji di penutup bab sebelumnya. Kita akan lanjut ke bagian shampo orang dewasa yang tidak perih waktu kena mata.

Sedikit kilas balik, kita bisa menyimpulkan berdasarkan pembahasan sebelumnya. Kalau alasan kenapa shampo bisa perih waktu kena mata adalah. Karena perbedaan pH antara zatzat dalam shampo dengan pH alami mata. Alasan kenapa pH shampo tidak disesuaikan pH alami mata. Jawabannya karena bahan-bahan kimia dalam shampo dewasa, harus dibuat untuk membersihkan kotoran di rambut dewasa. Dimana karena kebutuhan ini juga, penyesuaian pH shampo dengan pH mata dikorbankan.

Nah walaupun faktanya memang condong berbanding terbalik. Sebenarnya ada lho shampo yang bisa digunakan, dan dibuat untuk masalah rambut orang dewasa. Tapi shampo tersebut waktu dipakai saat mandi, tidak akan perih jika entah bagaimana terkena mata.

Kalaupun ada, kenapa shamponya tidak terkenal seperti merek-merek shampo yang biasa diiklankan di televisi?

Jawaban untuk pertanyaan ini cukup panjang karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Namun kalau ingin jawaban singkatnya, maka alasan kenapa shamposhampo ini tidak terkenal dan menggeser shampo yang tidak ramah. Karena pasar, karena konsumen seperti kita, kebanyakan masih lebih membutuhkan shampo yang tidak ramah mata tersebut.

Terkait masalah ini, kita perlu lagi-lagi kembali ke postingan sebelumnya yang membahas kenapa shampo orang dewasa hampir selalu perih waktu kena mata. Jadi di postingan sebelumnya atau paragraf diatas, kita tahu bahwa kebutuhan perawatan rambut kita sebagai orang dewasa lebih dari sekedar lembut dan wangi. Tapi kita harus membereskan ketombe, minyak, menyehatkan rambut serta hal-hal sejenis lainnya. Belum lagi kita perlu membereskan beberapa efek samping dari produk perawatan rambut yang sehari-hari kita pakai. Jadi jika semua permasalahan rambut dewasa kita digabungkan, kita jelas perlu shampo yang benar-benar overpower untuk mengatasi semua masalah tersebut.

Pertanyaannya sekarang, apakah shampo dewasa yang tidak perih waktu kena mata, yang sudah dikonfirmasi sebelumnya benar bisa mengatasi masalah-masalah diatas? Jawabannya tentu saja bisa. Namun tidak lupa juga sudah pasti ada tapinya.

Sebelum ke inti jawaban, mari kenalan lebih dulu dengan biang keladi kenapa shampo begitu tidak ramah ke mata. Biang keladi pertama adalah Sodium Lauryl Sulfate dan yang kedua adalah Sodium Laureth Sulfate. Untuk lebih mudah menyebutnya. Mari kita anggap keduanya menjadi Sulfate atau Sulfat saja.

Sulfat ini adalah bahan pembersih utama atau surfaktan dari shampo yang tugasnya adalah membersihkan minyak dan kotoran. Sesuai dengan tugasnya, bro Sulfat sangat efektif dalam mengangkat sebum atau bisa juga disebut minyak alami kulit kepala. Bukan hanya mengangkat minyak alami kulit kepala, Sulfat juga efektif mengangkat kotoran, sisa produk perawatan rambut macam hairspray, dan sejenisnya. Satu lagi hal yang cukup disukai dari Sulfat. Mereka itu menghasilkan busa yang melimpah, sehingga cukup disukai banyak orang karena dianggap membersihkan secara maksimal.

Namun walau bro Sulfat memberikan banyak manfaat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Sifat Sulfat ini keras. Sehingga alih-alih hanya perih saja waktu kena mata. Dalam beberapa kasus, Sulfat juga mampu mengiritasi kulit kepala apalagi yang kulit kepalanya sensitif.

Dalam hal ini jelas, untuk mengatasi masalah perih waktu kena mata atau mengatasi masalah iritasi pada kulit kepala. Sulfat harus dihilangkan dari bahan pembuatan shampo. Sehingga selain shampo anak kecil, muncullah jenis shampo orang dewasa yang mengklaim dirinya sendiri sebagai shampo Sulfate free atau bisa kita anggap bebas sulfat.

Karena kita sudah tahu sebelumnya kalau peran sentral untuk rambut dewasa dipegang oleh Sulfat. Maka dengan dihilangkannya Sulfat dari bahan pembuatan. Para pembuat shampo harus mengakali Sulfat dengan hal yang lain. Pertanyaannya apa yang bisa menggantikan Sulfat? 

Opsi pertama ada di formula shampo anak-anak, yaitu penggunaan Cocamidopropyl Betaine atau surfaktan macam Sulfat namun yang non ionik. Keunggulan surfaktan yang ini adalah lebih lembut dan molekulnya lebih besar sehingga dia tidak mudah mengiritasi mata. Namun walau syarat pertama terpenuhi. Surfaktan ini punya kelemahan, yaitu daya bersihnya jauh lebih lemah dibandingkan Sulfat. Sehingga tidak memenuhi syarat kedua, yaitu mampu mengatasi masalah-masalah rambut dan kulit kepala orang dewasa.

Untuk opsi kedua ceritanya dirubah. Dari yang awalnya fokus pada bahan pembersihnya atau surfaktannya yang nampaknya terlalu sulit. Kenapa tidak fokus pada bahan aktifnya saja. Maksudnya para pembuat shampo tahu bahwa ketombe atau Malassezia globosa punya lawan berupa bahan aktif seperti. Ketoconazole, Zinc Pyrithione, Selenium Sulfide, dan Salicylic Acid.

Alhasil, karena dirasa opsi kedua lebih masuk akal. Apalagi mengingat fungsi utama shampo sendiri adalah sebagai pengantar zat aktif ke masalah kulit kepala. Maka dipilihlah cara ini sebagai jalan keluar.

Namun seperti jawaban singkatnya yang diakhiri kata “ ada tapinya.” Shampo yang berfokus pada zat aktif ini juga tidak serta tidak punya kelemahan. Shampo ini karena fokus pada zat aktifnya, jelas sekali shamponya akan lumayan lemah terhadap kulit kepala yang sangat berminyak. Alasannya minyak jelas akan menghalangi zat aktif shampo berkontak dengan kulit langsung. Sehingga jika pemakaiannya tidak efektif, tentu efek yang diharapkan dari shampo tidak akan terjadi atau tidak maksimal.

Demi mengatasi hasil yang tak maksimal. Ada beberapa saran untuk pengguna dalam pemakaiannya. Misalnya seperti saat memakai shampo, pengguna perlu memijat kulit kepala agak lama dan teliti antar bagiannya. Kemudian keramas lebih dari 1 kali. Dan memaklumi kalau hasil rambutnya tidak kesat. Karena shamponya memang didesain untuk tidak terlalu mengikis minyak alami rambut.

Kembali ke pertanyaan sebelumnya. Kan kita sudah bahas bahwa shampo orang dewasa ini ternyata benar ada yang tidak perih waktu kena mata, namun tetap lumayan efektif mengatasi ketombe dan menyehatkan rambut serta kulit kepala. Walau memang ada pembeda terkait penggunaannya, supaya sama-sama efektif dengan shampo yang terdapat sulfatnya. Tapi kan jelas sudah terbukti bahwa shamponya benar-benar ada.

Sekarang kalau shamponya ada dan efktivitasnya terbukti, kenapa shamponya tidak terkenal seperti merek-merek shampo yang biasa diiklankan di televisi?

Faktor pertama yang bisa menjawab ini sebenarnya mudah dan simpel. Yaitu sama dengan jawaban singkatnya dimana kita masih terlalu bergantung dengan shampo yang perih terhadap mata, atau shampo dengan Sulfat.

Diatas waktu kita membahas bagaimana cara mengatasi kelemahan dari shampo tanpa Sulfat. Kita mendapatkan poin-poin seperti kita perlu keramas 2 kali, waktu keramas harus sambil dipijat-pijat, dan memaklumi bahwa rambut kita tidak akan kesat dan sebagainya.

Dari 3 poin yang aku sebutkan barusan saja sebenarnya sudah menjawab. Karena jujur aku pribadi yang sering memakai shampo. Mengakui kalau faktor memuaskan dari memakai shampo biasa, yang perih waktu kena mata. Itu adalah busa melimpah sehingga membuat rambut kesat dan terkesan bersih maksimal. Lalu pemakaian shampo yang hanya 1 sampai 2 kali sehari saja sudah cukup. Menghilangkan berbagai kotoran rambut, baik yang alami atau kotoran yang dihasilkan dari produk perawatan.

Terlebih kalau kita memakai shampo dengan Sulfat, kita tidak terlalu wajib melakukan usaha ekstra seperti. Memijat kulit kepala lebih lama dan teliti untuk memastikan semuanya bersih dan terjangkau. Karena kandungan Sulfatnya yang keras, biasanya sudah mampu menembus minyak-minyak atau sebum. Hanya dengan sebentar memijit kulit kepala.

Kemudian dengan semua kelebihan barusan dipikir kita akan pindah haluan produk shampo. Hanya karena produk shampo alternatif tidak perih waktu kena mata dan ramah terhadap kulit kepala sensitif?

Jawabannya tentu saja tidak, mengingat beberapa kerepotan yang dibawanya tidak sebanding dengan resiko perih di mata sementara. Maksudku berdasarkan riset dan pengalaman pribadi. Konsumen jaman dimana ketikan ini dibuat. Itu hampir semuanya konsumen yang sibuk akan kehidupan. Bagi kami yang kadang jadwal mandinya tidak menentu. Tentu menambah tanggungan dengan jadwal menggunakan shampo, hanya demi supaya mata tidak perih serta efek menyehatkan yang tak terlalu terlihat. Adalah keputusan memperumit hidup.

Tanggapannya tentu berbeda untuk mereka yang memiliki masalah kulit kepala sensitif, sangat ketat dengan kesehatan rambut, dan sejenisnya. Namun kan faktanya orang berkebutuhan khusus seperti itu jelas lebih sedikit. Sehingga walaupun shampo Sulfate free ini dibutuhkan ada. Namun pasarnya sangat bisa ditebak jauh lebih kecil dibandingkan shampo dengan Sulfat. Yang mana kita ketahui perih waktu tidak sengaja masuk ke mata.

Selain itu alasan lain kenapa shampo jenis ini juga tidak jor-joran dipromosikan di televisi. Dikarenakan pembuatannya yang tidak ramah bagi produsen, baik dari segi biaya dan kerumitan pembuatannya. Kita misalkan saja di bagian biaya bahan baku.

Surfaktan sulfat macam Sodium Lauryl Sulfate dan Sodium Laureth Sulfate. Relatif murah untuk diproduksi secara massal. Bandingkan dengan surfaktan alternatif yang berbahan kelapa atau jagung. Seperti Decyl Glucoside dan Cocamidopropyl yang harganya lebih mahal. Kadangkala di shampo non Sulfat. Karena surfaktan utamanya berbeda, seringkali dibutuhkan bahan-bahan tambahan sebagai pendukung. Macam penyetabil dan bahan yang berfungsi sebagai pengental. Dimana tentu ini tambah biaya lagi karena shampo dengan Sulfat tidak memerlukan bahan-bahan tersebut dalam produksinya.

Jadi kesimpulannya cukup jelas kenapa shampo ini tidak terlalu populer diiklankan dan berpotensi mengancam shampo biasa. Yaitu karena pasarnya minim ditambah juga pembuatannya rumit dan memerlukan biaya berlebih. Jadinya walau jelas shampo semacam ini lebih baik untuk rambut dan kulit kepala. Efeknya yang lambat terlihat serta tidak ramahnya produk ini terhadap faktor produksi. Membuat shampo non Sulfat atau bisa juga disebut Sulfate free. Tetap menjadi produk khusus yang dijual di tempat-tempat tertentu serta ditujukan untuk konsumen-konsumen tertentu saja.

Terima kasih. 

Posting Komentar