Shampo anak-anak sudah tidak perih waktu kena mata. Lalu kenapa shampo dewasa masih perih saja waktu kena mata.

Table of Contents

Pertanyaan ini pertama muncul waktu aku masih TK ataupun sudah masuk SD, aku agak lupa. Tapi kejelasan kejadiannya waktu itu aku masih lumayan ingat. Jadi ceritanya aku dan teman-teman habis berenang di kali atau sungai kecil terdekat. Lazimnya kalau orang yang seluruh badannya sudah basah karena berenang di kali. Maka orang tersebut sudah bisa dianggap sekalian mandi. Namun karena pertimbangan banyak hal, seperti katanya tidak sedikit orang-orang buang air besar disana, memandikan kerbau, dan hal-hal lainnya yang bisa dianggap kotor. Kami dipaksa mandi lagi oleh nenek dari salah satu temanku.

Merasa akan repot kalau kami harus pulang dulu hanya untuk mandi, ditambah kami merasa masih ingin main. Maka diputuskanlah kami mandi bersama saja dirumah salah satu teman, yang kebetulan rumahnya kami kunjungi setelah acara berenang di kali.

Dengan kamar mandi yang tidak terlalu luas ataupun tidak terlalu sempit juga. Kami berlima yaitu aku, teman 1 yang punya rumah, teman 2, teman 3, dan teman 4 nekat mandi barengan aja dengan sabun dan shampo seadanya disana. Nah disaat aku menuang shampo yang wadahnya lebih besar dan tinggi dari yang selama ini kuketahui. Keapesan yang juga awal mula pertanyaan utama tulisan ini muncul.

Entah saat itu hanya perasaanku saja atau memang kejadiannya berjalan seperti yang kuketahui. Tapi diantara kami berlima yang menggunakan shampo dengan merek yang sama, serta busa yang sama melimpahnya. Kok bisa hanya aku saja yang matanya kena shampo.

Walaupun itu bukan kejadian yang pertama karena aku memang pernah mengalaminya dirumah sebelum ini. Mungkin karena lingkungan dan keadaan sekitarku yang berbedalah membuat reaksi spontanku jadi lebih spesifik. Yaitu. 

Kenapa ya shampo dewasa tidak membawa perkembangan shampo anak-anak yang tidak terasa perih waktu kena mata. Atau singkatnya, kok bisa shampo anak-anak tidak perih di mata. Tapi shampo dewasa perih di mata. Apakah karena orang-orang dewasa udah gede, dan gak mungkin lagi nangis waktu matanya perih. Tidak juga sih, karena walaupun kebanyakan orang dewasa memang tidak akan nangis saat matanya kena sabun. Tapi aku yakin sebagai gantinya, pasti seenggaknya sumpah serapah sudah selalu keluar dari mulut karena jengkel. Seperti misalnya bapakku sendiri waktu matanya kena shampo.

Percaya atau tidak, 2 atau 3 hari setelah kejadian mataku perih karena kena shampo tersebut. Karena gabut aku dan teman-temanku milih pertanyaan ini sebagai ajang diskusi amatir. Saat itu walau internet sudah bisa diakses lewat warnet dan beberapa ponsel mahal. Kami sangat tidak tertarik pergi ke warnet hanya untuk membahas masalah shampo tersebut. Alhasil kami nongkrong aja di teras rumah salah seorang teman dan membahasnya sebisanya.

Jadi dalam diskusi tersebut, seorang teman yang bisa kuanggap cukup pintar. Menyimpulkan bahwa alasan kenapa shampo orang dewasa bisa perih waktu kena mata. Adalah karena bahan-bahan untuk membuat shamponya berbeda, dibandingkan dengan shampo anak-anak. Kemudian temanku yang lainnya ikut menimpali dengan menambah barang bukti. Yaitu pasta gigi anak-anak dan pasta gigi orang dewasa yang punya kasus mirip. Dimana pasta gigi anakanak bisa langsung ditelan saat setelah gosok gigi. Sementara pasta gigi dewasa tidak. Angguk-anggukan menyebar tanda sebagai usulan temanku yang pintar tersebut bisa diterima hingga aku teringat sesuatu. Karena waktu itu sebagai anak-anak aku juga cukup impulsif dan belum terlalu dalam memahami konsep tidakenakan. Maka saat teringat sesuatu tersebut, aku langsung mengutarakannya.

Aku sangat mengerti kalau perbandingannya dengan pasta gigi. Bahkan aku juga punya ide lain di kepalaku yaitu soal tingkat toleransi makanan pedas. Namun ada hal yang lumayan mengganjalku, yaitu. Kalau anggap saja jawabannya adalah hanya beda bahan, yang bisa dikaitkan dengan pasta gigi atau toleransi makanan pedas. Kenapa orang selalu mengucapkan sumpah serapah kalau matanya kemasukan cairan shampo.

Kompromi mengenai kenapa orang dewasa tidak menelan busa pasta gigi bisa kuterima waktu itu. Yaitu karena seiring bertambahnya dewasa, mungkin mereka jijik menelan busanya. Bahkan akupun tidak pernah terpikir untuk menelan busa pasta gigiku walaupun ada embel-embel kalau itu aman. Kedua soal toleransi terhadap makan pedas. Walau aku tahu kalau bapak sering mengucapkan sumpah serapah saat tidak sengaja mengunyah cabe di hidangan makanan. Tapi tidak sedikit orang malah sengaja mencari cabe untuk dikunyah, termasuk aku sendiri yang sendari kecil sudah cukup suka dengan makanan pedas. Tapi pertanyaannya sekarang kenapa, semua orang yang matanya tidak sengaja kena cairan shampo sepertinya tidak mau mengulanginya lagi.

Aku sangat yakin dengan pertanyaanku di akhir karena aku sendiri pernah mengalaminya. Dan bahkan setelah beberapa kali mengalaminya. Entah kenapa aku bisa tidak ketagihan seperti saat aku makan makanan pedas. Faktor penguat lainnya, selain dari pengalamanku sendiri. Seperti yang kujelaskan diatas, aku lebih dari 1 kali mendengar bapak jengkel karena shamponya merembes ke mata hingga beliau mengucapkan sumpah serapah. Jadi sebenarnya kenapa shampo dewasa tidak mengadaptasi kekuatan shampo anak-anak yang tidak perih waktu kena mata.

Untuk menjawab ini layaknya orang dewasa yang telah melakukan riset. Maka mari lakukan dengan perlahan namun pasti.

Jadi alasan paling mudahnya kenapa shampo dewasa tidak segera melakukan perkembangan yang masif. Seperti membuat produk shampo yang efektif macam iklan jaman sekarang, dengan embel-embel tidak akan perih saat kena mata. Terletak pada perbedaan fundamental antara kebutuhan rambut anak-anak dan rambut orang dewasa.

Jadi sebenarnya pendapat dari teman pintarku sebelumnya memang benar. Shampo anak-anak dan orang dewasa itu beda bahan. Dan alasan konkritnya seperti yang disebutkan diatas, yaitu karena adanya perbedaan kebutuhan rambut antara kami (waktu itu masih anak-anak) dengan orang dewasa macam bapakku.

Kalau gitu bedanya gimana. Apakah sama seperti logika kami waktu kecil, yaitu sebenarnya produknya bisa diperlakukan secara sama dan Cuma beda dalam tanda kutip dosisnya. Dengan kata lain busa pasta gigi dewasa juga sebenarnya bisa dan aman ditelan alih-alih dibuang,dong. Jawabannya adalah tidak. Logika semacam itu jangan dipatok rata dengan permisalan lain seperti level kepedasan maksimum antara anak-anak dan orang dewasa. Lagipula produk-produk semacam itu sejak awal memang bukan dibuat untuk dimakan. Mereka mengacu ke poin tidak masalah tertelan dan tidak perih waktu kena mata. Hanya didasarkan pada sifat anak kecil yang naif, dan seringkali penasaran dengan apa yang baru dialaminya.

Perbedaan fundamental antara kebutuhan akan kesehatan rambut anak-anak dan dewasa. Terletak pada kotoran-kotoran macam minyak yang secara alami dihasilkan oleh keduanya. Belum lagi kalau menghitung kotoran yang jadi efek samping dari produk penataan rambut orang dewasa. Sudah bisa dipastikan kotoran yang dihasilkan rambut orang dewasa jauh lebih banyak dibandingkan anak-anak.

Karena kotorannya jauh lebih banyak, formula shamponya jelas harus berbeda. Shampo anak-anak bisanya dibuat dengan patokan mengikat berupa pH yang harus mendekati pH alami mata. Masalahnya bahan-bahan yang efektif mengangkat kotoran-kotoran di kulit kepala dan rambut orang dewasa ini. Keasaman atau kebasaannya tidak bisa mendekati pH alami mata. Jadinya fokus utama shampo akhirnya bergeser.

Berhubung orang dewasa tidak akan penasaran secara naif seperti anak kecil. Maka daripada memikirkan bagaimana cara membuat shampo yang tidak perih waktu kena mata. Para pembuat lebih berfokus pada pertanyaan. Bagaimana cara membuat shampo yang mampu mengatasi masalah-masalah rambut secara efektif. Dengan catatan kalaupun secara tidak sengaja shamponya masuk ke mata. Tidak akan menyebabkan masalah mata yang aneh-aneh.

Kemudian pertanyaan tersebut terjawab dengan hadirnya shampo orang dewasa yang sekarang. Shampo yang perih waktu kena mata. Tapi lumayan bisalah mengatasi masalahmasalah seperti ketombe. Poin ini juga berlaku pada pasta gigi dewasa. Yang walaupun sudah tidak dianjurkan untuk ditelan. Tapi bahan-bahan pasta gigi tersebut lumayan efektif membersihkan kotoran di gigi.

Sebagai penutup. Aku akan menuliskan sebuah pertanyaan menggelitik yang masih ada sangkut pautnya dengan pembahasan diatas. Jadi pertanyaannya seperti ini.

Kan alasan kenapa shampo orang dewasa perih saat kena mata. Karena perbedaan bahan sebagai akibat dari perbedaan fundamental, akan kebutuhan perawatan rambut anak-anak dan orang dewasa. Tapi sebenarnya ada nggak sih shampo yang tujuannya untuk mengatasi masalah rambut orang dewasa tapi tidak perih waktu kena mata.

Untuk menjawabnya, mari bahas hal itu di ketikan selanjutnya. 

Posting Komentar