Assasin’s Creed Bloodlines, Game yang Musuh Utamanya Adalah Diri Kita Sendiri.
Sebelum membahas pengalamanku lebih lanjut dalam bermain game ini, mari ingatkan terkhusus untuk diriku sendiri. Aku, si pengetik blog adalah gamer hardcore di semua seri Assasin’s Creed yang pernah ada. Ngomong - ngomong aku sedang membicarakan versi mereka yang ada di java.
Jadinya dari data diatas, mau se hardcore apa aku memainkan semua seri ini. Yang jelas Assasin’s Creed Bloodlines adalah seri Assasin’s Creed 3d pertama yang kumainkan. Yah dulu sempat ada di android, tapi lupakan sajalah karena sekarang mereka sudah hilang, kurasa.
Kemudian berbicara soal jalan cerita. Selain aku tidak bisa sedikit – sedikit memberikan informasi terkait hubungan judul ini, dengan saudara – saudaranya yang ada di PS3 dan seterusnya. Aku juga bahkan tidak mengamati jalan cerita dari game, berkat kontrol gamenya yang lumayan tidak kusukai. Ya aku tidak sedang salah mengetik, aku benar – benar tidak suka dengan bagaimana aku harus memainkan game ini. Dampaknya, selain aku terus berusaha segera buru – buru menyelesaikan gamenya. Hampir semua cut scene yang bisa ku skip, aku akan melakukannya tanpa ragu – ragu.
Kontrol dari gamenya sebenarnya cukup umum kalau dibandingkan dengan beberapa game lainnya. Kombinasi untuk berjalan perlahan, berlari, menarget, hingga berlari kencang tidaklah terlalu sulit. Bisa dibilang malahan kombinasi tombol dalam kontrolnya, lumayan simpel karena kita tidak perlu mikir banyak kombinasi tombol yang beragam, macam game fighting. Hanya saja karena 1 hal ini, 1 hal ini yang membuat gameplay dari Assasin’s Creed Bloodlines terasa sangat tidak menyenangkan bagi pengetik.
Yaitu gameplaynya. Gameplay dari Assasin’s Creed Bloodlines terasa lambat dan nggak cekatan, entah bagaimana ya benarnya aku harus menyebutkannya. Intinya respon dari karakter dalam game terhadap tombol perintah yang kutekan tidak bisa sat set begitu. Okelah kalau ingin mengedepankan sisi realistinya. Hanya saja karena responnya yang tidak cekatan barusan, di beberapa misi hal ini bisa menjadi bumerang dan mempersulit hidup. Khususnya untuk misi yang perlu kecekatan seperti loncat antar bangunan, atau saat sedang mengejar seseorang.
Pada awal aku memainkan gamenya, aku sudah berencana untuk berusaha sekalian menyelesaikan misi sampingan beserta mengumpulkan koin. Akan tetapi berkat kontrolnya yang tidak nyaman, aku akhirnya mengabaikan bagian mengumpulkan koinnya. Masa bodohlah kalaupun itu ternyata berpengaruh bagi jalan cerita. Yang penting jalan cerita utama beres, misi sampingan juga bersih.
Gameplay sudah, sekarang apa ya? Oh iya, mari bicarakan soal bos lawan didalam game ini. Percayalah padaku wahai pembaca, bos dalam game Assasin’s Creed Bloodlines nggak sulit sama sekali. Selama kalian timingnya pas waktu nyerang dan menghindar, kujamin melawan bosnya akan terasa seperti refreshing akibat siksaan – siksaan misi rintangan sebelumnya. Ini jugalah alasan kenapa aku memberi judul diatas bahwa musuh utama kita dalam game Assasin’s Creed Bloodlines adalah diri kita sendiri.
Selama dalam bermain gamenya kita emosi akibat karakter kita yang agak – agak lemot, gamenya akan sangat sulit dan malas banget untuk dilanjut. Tapi kalau mainnya yang penting main sampai tamat. Maksudku setidaknya walau buru – buru, mainnya sepertiku. Atau mungkin bisa juga skip misi sampingan dan fokus saja pada misi utama. Gamenya akan terasa cukup mudah dan jalan ceritanya juga akan tidak terlalu panjang untuk game PSP.
Pertanyaannya sekarang, apakah gamenya worth it untuk dimainkan setelah semua ketikan diatas?
Menurutku yang suka game serba cepat serta jalan cerita panjang, game ini kurang bisa kunikmati. Rasanya gamenya terlalu bertele – tele, ditambah grafisnya yang biasa aja serta sialnya, grafis gamenya sering ngebug ditempatku. Aduh, sial banget pokoknya. Jadinya karena berbagai faktor yang kusebutkan sebelumnya, aku tidak bisa menganggap game ini lumayan.
Tapi kalau yang menyukai dan fans berat dari seri game Assasin’s Creed, kurasa bolehlah untuk dicoba. Apalagi gamer yang baru main seri ini dari Assasin’s Creed pertama yang ada di PC dan PS3 itu. Mungkin memainkan seri klasik yang ada di PSP ini bisa jadi tambahan pengalaman tersendiri.
(Dari melihat gameplay orang – orang di youtube, sepertinya Assasin’s Creed pertama yang kusebutkan sebelumnya nggak lemot – lemot amat dibanding yang Bloodlines ini. Tapi yah kalau aku belum mencobanya sendiri, aku jelas tidak akan tahu kebenarannya bagaimana.)
Terima kasih.
.jpeg)
.jpeg)
Posting Komentar